Selasa, 10 November 2015

Setiap jalan memiliki kualitas yang bervariasi. Ada jalan yang mulus, bergelombang, bahkan berlubang-lubang. Celakanya adalah ketika musim hujan tiba, jalan raya akan sering dipenuhi dengan genangan air, terlebih pada jalan yang berlubang. Ditambah lagi apabila genangan air tersebut tinggi, sehingga bisa saja menyebabkan mesin kendaraan mogok. Tentunya hal itu dapat menjadi pengalaman yang menyebalkan bukan jika suatu saat Anda terjebak banjir dan tiba – tiba kendaraan Anda mogok? Selain dapat menghambat kendaraan melintas, genangan air di jalan raya  juga dapat berpengaruh pada keselamatan pengendara kendaraan bermotor. Untuk itu, pengendara diharuskan lebih waspada dan berkendara ekstra hati – hati.

Lalu apa yang harus dilakukan ketika terpaksa melewati jalan yang sedang banjir?

Berikut ini tips yang dapat Anda lakukan ketika harus mengemudi di saat banjir.
  • Kenali kendaraan.
Perlu diketahui jenis dan karakter tertentu yang terdapat pada mobil yang Anda gunakan, seperti jenis kendaraan (sedan, pikap, atau jip). Sehingga Anda dapat memperhitungkan batas ketinggian maksimum air yang dapat membuat air masuk ke dalam kabin atau ke dalam ruang pembakaran mesin melalui rumah saringan udara.
Jika memang sejak awal sudah diperhitungkan, bahwa genangan tak mungkin mampu dilewati karena tinggi permukaan air yang di atas batas kemampuan mobil Anda, jangan memaksakan untuk terus. Berbalik arah adalah yang terbaik.
  • Matikan AC.
Saat melintasi banjir, sebaiknya AC tidak dinyalakan untuk mengurangi beban kinerja mesin dan mencegah terjadinya korsleting pada sistem kelistrikan mobil. Namun, setelah melewati genangan air yang tinggi, AC dapat dinyalakan kembali. Apabila saat menyalakannya kembali terdengar suara decit dari V-belt yang terciprat air, jangan khawatir. Karena dalam hitungan detik suara tersebut akan hilang.
  • Kurangi kecepatan.
Pada saat hujan, air bercampur dengan oli di atas permukaan jalan dan membuat permukaan jalan menjadi licin dan ban mudah slip. Cara terbaik untuk menghindari slip adalah mengurangi kecepatan.
Untuk mencegah agar mesin tidak mati, pada transmisi manual, jaga rpm mesin jangan sampai terlalu rendah. Usahakan rpm selalu di atas 1500. Sebab Anda perlu menjaga traksi kendaraan. Dengan rpm tinggi, akan membuat traksi roda kendaraan semakin besar dan maksimal. Aksi tersebut dapat meminimalkan air yang masuk ke dalam mesin melalui knalpot atau lubang filter udara. Sedangkan bagi yang menggunakan transmisi otomatis, kemudikan mobil pada gigi terendah –pada “1” atau “L”– untuk menstabilkan putaran mesin.
  • Usahakan menghindari menginjak kopling (mobil manual).
Saat berada di genangan banjir, menginjak kopling akan membuat air masuk ke transmisi yang dapat memicu mobil mogok.
  • Belajar bagaimana mengatasi slip.
Hal itu bisa terjadi, bahkan pada pengemudi yang sudah berhati-hati sekalipun. Jika mobil Anda mulai tergelincir, jangan sekali-kali menginjak habis rem Anda, terutama bagi mobil yang dilengkapi dengan anti-lock braking system (ABS). Sebaliknya, tekan dengan pasti dan arahkan kemudi sesuai arah slip mobil.
  • Kemudikan mobil sedikit ke tengah.
Karena kondisi permukaan jalan tak tampak tertutup air, maka batas antara aspal dan bahu jalan tak kelihatan. Biasanya ada beda ketinggian di situ. Untuk menghindari terperosok ke bahu jalan, sebaiknya ambil haluan sedikit ke tengah.
  • Jaga jarak.
Jaga jarak dengan mobil di depan. Mengemudi di cuaca basah mengharuskan cara yang halus dalam menggunakan mengkontrol kemudi, pedal-pedal kopling, rem dan gas. Ketika Anda bepergian dalam cuaca basah, mungkin sepatu Anda juga basah dan dapat terpeleset dari pedal.
Di jalan yang basah juga dibutuhkan jarak pengereman tiga kali lebih panjang daripada di jalan yang kering. Jadi sekurang-kurangnya pertahankan jarak dua kali panjang mobil di antara Anda dan mobil di depan.

  • Hindari pengereman mendadak
Jika sampai harus melakukan pengereman, usahakan kaki bergerak seolah - olah seperti sifat Anti-lock Brake System (ABS), yaitu tekan-angkat.
Jadi lakukan pengereman dengan cara menginjak pedal rem, lepaskan kemudian injak lagi. Lakukan beberapa kali. Hal ini memang memerlukan jam terbang mengemudi dan pengalaman khusus mengenal karakter rem kendaraan kita sendiri.
  • Normalkan atau keringkan kembali rem mobil Anda
Setelah berhasil melewati suatu genangan banjir, perhatikan situasi jalan dan cari tempat yang aman dan tidak mengganggu pengendara lain untuk mengeringkan rem, terutama sistem tromol.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara menginjak pedal rem dengan kaki kiri dan gas dengan kaki kanan secara bersamaan. Atur supaya mobil tetap dapat berjalan dengan pelan. Tak usah sampai terlalu jauh, cukup sekitar 10-15 meter saja. Dengan demikian akan timbul panas yang akan mempercepat keringnya tromol rem. Atau bisa juga dengan melakukan pengereman kecil (rem secara halus) berulang hingga rem terasa kembali seperti normal.

“Berhati – hatilah saat berkendara, keselamatan Anda adalah keselamatan orang lain juga.”

Semoga tips tersebut bermanfaat. :)
Salam Min-GM!


Tagged: , , , ,

0 comments:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Back to top