Laporan Wartawan Tribun Jogya/ Ade Rizal TRIBUNNEWS.COM SOLO -
Produk penghemat bahan bakar produksi Indonesia, Femax berhasil merambah pasar
internasional. Tidak tanggung-tanggung, pasar asia dan eropa pun mulai dibidik.
Pemasaran Femax hingga eropa tersebut tidak terlepas dari peran seorang
pengusaha dari Islandia, John Gunarsson yang tertarik dengan produk tersebut.
Menurut dia, Femax merupakan produk penghemat energi yang luar biasa. Dengan
penghematan lebih dari 35 persen bahan bakar, dirinya yakin produk tersebut
mampu menembus pasar eropa. "Saya sangat optimistis produk ini akan
mendapat respon yang bagus di Islandia, Inggris dan Jerman. Bahkan di
Amerika," katanya saat ditemui Tribun Jogja dalam acara Accelera Auto
Contest di Gelora Manahan Solo, Minggu (27/05/2012).
Terlebih, saat ini harga minyak dunia cenderung naik dan harga bahan bakar di eropa juga mengalami kenaikan. "Di Islandia satu liter bensin seharga 4 dolar, atau Rp 40 ribu. Di Inggris bisa lebih mahal lagi. Femax bisa menghemat bahan bakar dan pasti akan sangat disenangi di eropa," urainya. Untuk itu dirinya akan mencoba memasarkan sebanyak 10 ribu produk Femax ke pasar Eropa mulai tahun ini.
Sementara itu, Direktur Marketing Femax, Joko Istiyanto optimistis produknya
akan laris di Eropa. Terlebih dengan adanya musim dingin di Eropa, produk ini
akan sangat dibutuhkan mesin mobil di sana untuk mengoptimalkan pembakaran
bensin saat musim dingin. "Di Islandia ada 7 bulan musim dingin dan saat
musim dingin bensin beku. Alat ini akan sangat dibutuhkan di sana,"
terangnya.
Selain pasar Eropa, produk Femax juga telah dipasarkan di sejumlah negara di Asia di antaranya Singapura, Vietnam dan Thailand. Sejak pertama kali diproduksi pada tahun 2004 sampai sekarang, pihaknya telah berhasil menjual hingga 500 ribu unit. Produk tersebut dijual dengan harga Rp 135 ribu untuk motor dan Rp 280 ribu untuk mobil termasuk biaya pemasangan. (ade)
Sumber : http://www.penghematbbmterbaru.com/2012/06/femax-rambah-pasar-eropa.html
0 comments:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.