Setiap jalan memiliki kualitas
yang bervariasi. Ada jalan yang mulus, bergelombang, bahkan
berlubang-lubang. Celakanya adalah ketika
musim hujan tiba, jalan raya akan sering dipenuhi dengan genangan air, terlebih
pada jalan yang berlubang. Ditambah lagi apabila genangan air tersebut tinggi,
sehingga bisa saja menyebabkan mesin kendaraan mogok. Tentunya hal itu dapat
menjadi pengalaman yang menyebalkan bukan jika suatu saat Anda terjebak banjir
dan tiba – tiba kendaraan Anda mogok? Selain dapat menghambat kendaraan
melintas, genangan air di jalan raya juga dapat berpengaruh pada keselamatan
pengendara kendaraan bermotor. Untuk itu, pengendara diharuskan lebih waspada
dan berkendara ekstra hati – hati.
Berikut ini tips yang dapat Anda lakukan ketika harus mengemudi di saat banjir.
- Kenali kendaraan.
Jika memang sejak awal sudah diperhitungkan, bahwa genangan tak mungkin mampu dilewati karena tinggi permukaan air yang di atas batas kemampuan mobil Anda, jangan memaksakan untuk terus. Berbalik arah adalah yang terbaik.
- Matikan AC.
- Kurangi kecepatan.
Untuk mencegah agar mesin tidak mati, pada transmisi manual,
jaga rpm mesin jangan sampai terlalu rendah. Usahakan rpm selalu di atas 1500. Sebab
Anda perlu menjaga traksi kendaraan. Dengan rpm tinggi, akan membuat traksi
roda kendaraan semakin besar dan maksimal. Aksi tersebut dapat meminimalkan air
yang masuk ke dalam mesin melalui knalpot atau lubang filter udara. Sedangkan
bagi yang menggunakan transmisi otomatis, kemudikan mobil pada gigi terendah
–pada “1” atau “L”– untuk menstabilkan putaran mesin.
Di jalan yang basah juga dibutuhkan jarak pengereman tiga kali lebih panjang daripada di jalan yang kering. Jadi sekurang-kurangnya pertahankan jarak dua kali panjang mobil di antara Anda dan mobil di depan.
- Usahakan menghindari menginjak kopling (mobil manual).
- Belajar bagaimana mengatasi slip.
- Kemudikan mobil sedikit ke tengah.
- Jaga jarak.
Di jalan yang basah juga dibutuhkan jarak pengereman tiga kali lebih panjang daripada di jalan yang kering. Jadi sekurang-kurangnya pertahankan jarak dua kali panjang mobil di antara Anda dan mobil di depan.
- Hindari pengereman mendadak
Jika sampai harus melakukan pengereman, usahakan kaki
bergerak seolah - olah seperti sifat Anti-lock Brake System (ABS), yaitu
tekan-angkat.
Jadi lakukan pengereman dengan cara menginjak pedal rem, lepaskan kemudian injak lagi. Lakukan beberapa kali. Hal ini memang memerlukan jam terbang mengemudi dan pengalaman khusus mengenal karakter rem kendaraan kita sendiri.
Jadi lakukan pengereman dengan cara menginjak pedal rem, lepaskan kemudian injak lagi. Lakukan beberapa kali. Hal ini memang memerlukan jam terbang mengemudi dan pengalaman khusus mengenal karakter rem kendaraan kita sendiri.
- Normalkan atau keringkan kembali rem mobil Anda
Setelah berhasil melewati suatu genangan banjir, perhatikan situasi jalan dan cari tempat yang aman dan tidak mengganggu pengendara lain untuk mengeringkan rem, terutama sistem tromol.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara menginjak pedal rem
dengan kaki kiri dan gas dengan kaki kanan secara bersamaan. Atur supaya mobil
tetap dapat berjalan dengan pelan. Tak usah sampai terlalu jauh, cukup sekitar
10-15 meter saja. Dengan demikian akan timbul panas yang akan mempercepat
keringnya tromol rem. Atau bisa juga dengan melakukan pengereman kecil (rem
secara halus) berulang hingga rem terasa kembali seperti normal.
“Berhati
– hatilah saat berkendara, keselamatan Anda adalah keselamatan orang lain juga.”
Semoga tips tersebut bermanfaat. :)
Salam Min-GM!
0 comments:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.