Joko Istiyanto memperagakan cara pembuatan dan pemakaian alat penyaring asap. (suaramerdeka.com/ Merawati Sunantri) |
Bencana kabut asap yang
membahayakan kesehatan masyarakat, tak kunjung mendapat perhatian tinggi dari
pemerintah. Padahal konsentrasi asap dalam udara sudah membuat sesak nafas,
memedihkan mata dan membuat hidup masyarakat di Riau dan Kalimantan tidak nyaman.
Derita korban kabut asap itu
telah menggugah kepedulian berbagai pihak, salah satunya Joko Istiyanto warga
Jalan A Yani, Wedi, Klaten. Peraih gelar Pemuda Pelopor dari Kementerian Pemuda
dan Olahraga Tahun 2007 itu memuat alat penyaring asap sederhana yang mudah
dibuat.
Bahan-bahan yang dibutuhkan mudah
dijumpai dan harganya sangat terjangkau. Jauh lebih murah dari membeli oksigen
dalam tabung yang hanya bisa digunakan sekali, setelah habis dibuang. Alat
penyaring udara tersebut bisa digunakan dalam jangka waktu lama, paling tidak
lebih dari setahun.
”Alat ini saya dedikasikan untuk
korban kabut asap. Saya memahami betapa tidak nyamannya hidup dikelilingi asap
tebal, hingga berbulan-bulan. Bayangkan saja, anak-anak harus menghirup asap
setiap hari. Kalau ada yang sakit asma dan sesak nafas, mereka akan sangat
tersiksa,” kata Joko di rumahnya, Minggu (25/10).
Dia menunjukkan cara pembuatan
penyaring asap. Bahan yang dibutuhkan hanyalah dua botol bekas air mineral,
airator atau air pump yang biasa digunakan untuk aquarium, harganya
berkisar antara Rp 15.000 sampai Rp 20.000, selang plastik seharga Rp 1.500 per
meter dan lem. Total harga bahan hanya sekitar Rp 30.000.
Pertama, satu botol air mineral
dipotong serong, satu lainnya dibiarkan utuh. Ujungnya dilem dengan selang
plastik dengan lem seadanya, tapi jangan lem kertas. Paling bagus dengan lem
tembak, karena lebih kuat dan tidak bocor.
Selanjutnya, tutul botol air
mineral yang masih utuh diberi dua lubang dua. Selang dari botol yang dipotong
disambung ke tutup botol dan dilem.
Pastikan ujung selang berada di
bagian atas. Selanjutnya, lubang yang satu lagi dimasuki selang hingga ke
bagian bawah botol, kemudian diberikan lem di bagian tutup botol agar rapat.
Lalu, botol tersebut diisi air hingga tersisa 10 cm bagian udara.
Ujung selang panjang disambungkan
ke pompa air aquarium dan selesailah pembuatan panyaring udara sederhana.
(Merawati Sunantri/ CN33/ SM
Network)
Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/bermodal-rp-30-000-joko-istiyanto-ciptakan-alat-penyaring-asap/
0 comments:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.