Kemacetan lalu-lintas terjadi di mana-mana, apalagi
kota-kota besar. Bertambahnya kendaraan di jalan tidak sebanding dengan
ketersediaan dan kualitas jalan itu sendiri. Jadi tidak hanya jumlah atau lebar
jalan yang kurang, tetapi juga kondisi jalan itu sendiri juga berpengaruh
terhadap kelancaran lalu-lintas. Jalan yang berlubang, membuat kendaraan harus
melalui dengan perlahan, sehingga menyebabkan kemacetan yang panjang hanya
karena lubang di jalan.
Pemerintah Daerah juga berusaha mengatur pola waktu
penggunaan jalan raya, seperti contohnya di Jakarta, seluruh sekolah dihimbau
untuk memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 pagi. Sehingga porsi
penggunaan jalan bisa teregulasi, hasilnya memang terjadi pengurangan kemacetan
pada daerah-daerah yang biasanya macet di sekitar jam 07-08 pagi.
Melalui artikel ini saya mencoba berbagi pengalaman mengenai
dampak kemacetan lalu-lintas terhadap konsumsi BBM pada kendaraan kita, berlaku
untuk mobil maupun motor. Jika macet, Konsumsi BBM akan boros. Mengapa?
STOP & GO, Boros BBM..
Ibarat kita mendorong mobil yang mogok,.. mendorong..
kemudian berhenti.. kemudian mendorong lagi.. berhenti lagi.. mendorong lagi..
Tentunya akan lebih banyak mengeluarkan tenaga dan keringat, kita akan sangat
kehausan.
Beda dengan mendorong mobil yang mogok.. hingga si mobil
bergerak. kita terus mendorong… hingga kemudian beberapa saat mesin mobil
hidup. Tenaga kita tidak banyak terkuras.
Kurang lebih sama analoginya dengan mobil/motor kita saat
melalui jalan yang macet.
Mobil/motor memerlukan banyak energi untuk mulai bergerak
dari kondisi diam. Jauh lebih banyak energi yang diperlukan daripada untuk
menambah kecepatan saat sudah bergerak. Dalam hal ini energi didapat dari bahan
bakar / BBM.
Jadi semakin banyak Stop and Go, konsumsi bensin akan lebih
boros, ketimbang melalui jalan yang lancar.
MENGHIDUPKAN
MESIN
Sebelum menghidupkan (menstart- mesin) perlu dilakukan
hal-hal sebagai berikut di antaranya:
- Stel jarak kemudi sesuai dengan posisi yang nyaman
- Atur posisi kaca spion bagian luar dan datam
- Matikan semua lampu-lampu yang tidak diperlukan
- Letakkan posisi gigi transmtssi pada posisi Netrat "N"
- Jika dilengkapi dengan relay accu, stel relay pada posisi "ON"
- Putar kunci contact pada posisi "start" sehingga mesin menyala (berputar)
- Atur putaran stationer dengan mengatur posisi kabel gas dengan menaikkan sedikit rpm saat pemanasan dan mengembatikannya pada posisi stationer setelah akan beroperasi.
Jangan menghidupkan mesin pada arean atau jalanan yang
menurun, pastikan di belakang kendaraan tidak ada orang yang bekerja, jangan
memanaskan mesin terlalu lama
MENJALANKAN KENDARAAN DI JALAN MENDAKI
Pada
dasarnya mengemudtkan dijalan mendaki hams dilakukan dengan memperhitungkan
besarnya rpm yang dapat menghasilkan momen torsi maksimum mesin kendaraan
tersebut dan perimbangan perbandingan gigi percepatan yang dihasilkan. Torsi
maksimum pada setiap kendaraan diperoleh pada tingkat putaran mesin yang
berbeda, hanya saja biasanya didapatkan pada putaran antara 1.500-2.000 rpm.
Pada saat mendaki ini gunakan rtingkat percepatan yang sesuai.
MENJALANKAN
KENDARAAN Dt JALAN MENURUN
Seperti halnya pada jalanan mendaki, pengoperasian pada jalan
menurun harus pula memperhitungkan tingkat percepatan laju kendaraan dan
putaran mesin, sehingga tidak mengalami over running (kelebihan putaran).
Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:
- Gunakan gigi percepatan yang sesuai dengan percepatan laju kendaraan
- Gunakan selalu rem mesin dan rem kaki dalam mengendalikan tingkat kecepatan
- Posisikan rem gas buang pada posisi "ON"
- Jangan menekan pedal kopling atau memindah persneling ke posisi "Netral"
- Hindari terjadinya overrunning (kelebihan putaran)
Agar didapatkan pengoperasian rem yang efektif perlu
dilakukan cara-cara sebagai berikut:
- Bantu sistem pengereman dengan rem gas buang, rem mesin atau mengurangi tingkat percepatan kendaraan
- Ketika anda hendak menghentikan kendaraan pada jarak tertentu lepaskan pedal gas {pedal akselerasi) dengan demikian tahanan/rem mesin akan bekerja, pada saat bersamaan rem gas buang akan bekerja
- Kurangi tingkat percepatan kendaraan
- Ketika mencapai jarak 40-50 m tekan pedal rem 1/3-1/2 langkah pedal
- Ketika mencapai jarak 5-6 m dari jarak yang dikehendaki lepaskan tekanan pedal kira-kira 1/2 langkah
- Pada jarak yang telah dikehendaki tekan kembali pedal kira-kira 1/2 langkah seperti tampak pada gambar
CARA-CARA
MENGHEMAT BAHAN BAKAR
- Selalu mengupayakan pada kecepatan stabil
- Upayakan selalu pada kecepatan ekonomis 70-80 km/jam
- Selalu mempertahankan puataran mesin pada putaran ekonomis 1.500-2.000 rpm
- Lakukan percepatan dengan halus
- Gunakan selalu tingkat percepatan tinggi
- Gunakan ban radial
- Selalu menjaga tekanan ban pada tekanan standar
- Selalu menjaga kebersihan filter udara dan filter bahan bakar
- Muatan sesuai dengan GVW kendaraan
- Hindari kemacetan
- Selalu beroperasi di malam hari
Referensi : http://www.penghematbbmterbaru.com/2012/04/mengemudi-secara-smart-hemat.html, http://saft7.com/macet-boros-bbm/
0 comments:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.